Kamis, 11 April 2013

Contoh Class Diagram Bagian Gudang




Alur Prosesnya :

Dalam Class Diagram Bagian Gudang tersebut, pertama supplier melakukan pemesanan barang melalui order, kemudian Bagian Gudang akan mencatat pemesanan dan mengecek apakah stok barang masih ada atau sudah habis. Setelah itu Bagian Gudang akan mencatat bahan baku yang dibutuhkan kemudian membuat surat tagihan barang yang akan ditujukan kepada Bagian Pemesanan dan diberikan kepada customer.


Senin, 01 April 2013

KEY ISSUES AROUND BPR AND THE EVOLUTION OF BPR FOR e-BUSINESS


Pengertian BPR
BPR adalah pemikiran kembali secara fundamental dan perancangan kembali proses bisnis suatu organisasi yang dilakukan secara radikal dan berdampak besar pada proses bisnis suatu perusahaan untuk mempersingkat waktu, meminimalisir biaya dll.
 Peran TI dalam BPR 
  • Basis data yang dibagi – bagikan, membuat informasi tersedia di banyak tempat
  • Sistem ahli memungkinkan para generalis untuk melaksanakan tugas spesialis
  • Jaringan telekomunikasi membuat perusahaan dapat di sentralisasi dan desentralisasi dalam waktu yang sama
  • Decision support tools memungkinkan pengambilan keputusan menjadi bagian dari pekerjaan sehari – hari
  • Komunikasi data nirkabel dan portable computer membuat pekerja lapangan dapat bekerja secara independent
Fungsi BPR dalam e-business
Internet membawa konektifitas dimana-mana, akses langsung, dan orientasi universal yang simple yang disediakan oleh Web browsers. Perusahaan tradisional berubah menjadi e-business (bisnis elektronik) dengan mengubah cara proses bisnis untuk mendapatkan nilai yang maksimal dari kegunaan internet. Internet juga menyediakan komunikasi yang langsung dengan para pelanggan, penyedia, dan rekan. Internet mengubah cara penyebaran informasi dalam perusahaan, cara transaksi bisnis, dan cara relasi di maintenance. Kondisi baru ini menciptakan cara baru yang membuat nilai yang mengnilaikan efek jaringan konektivitas yang langsung.
BPR untuk e-business lebih daripada membuat web. Itu meliputi proses merancang ulang perusahaan, tetapi bisa menjadi proses yang beroriestasi pada pelanggan (seperti penjualan, marketing, dan customer service) atau yang tidak berorientasi pada pelanggan (seperti proses pemesanan, manajemen persediaan, dan manufaktur) atau kedua proses tersebut berhubungan. Ketika perusahaan bisa menyediakan informasi secara mudah dan langsung, pekerjaan bisa lebih menjadi mudah. Dengan begitu, skala ekonomi dan keahlian bisa di eksploitasi dengan baru dan cara yang berbeda.
BPR untuk e-business meliputi pemikiran dan rancangan ulang proses bisnis di perusahaan dan rantai supply untuk mendapatkan keuntungan dari koneksi internet dan cara baru untuk membuahkan hasil.
Penting untuk mengingat bahwa e-business lebih baik daripada komersial elektronik. E-business meliputi perubahan cara operasi perusahaan tradisional, cara fisik dan elektrik suatu proses bisnis di atasi, dan cara orang bekerja. BRP untuk e-business meliputi pikiran dan rancangan ulang proses bisnis yang berdasarkan model bisnis baru yang mengubah semua rantai supply dan konsekuensinya ditanggung perusahaan tersebut.
Sebagai contoh, kasus dimana pelanggan membeli computer personal dari rantai supply yang telah mengambil keuntungan dari penggunaan internet. Ingram Micro, distributor, dan Solectron, contract manufacturer, telah mengkonfigurasi ulang rantai supply. Mereka juga menghasilkan system yang bisa membuat komputer melakukan pesanan, pengurangan biaya, dan mengurangi waktu proses. Pelanggan melakukan pesanan kepada penjual dengan web dan pesanan tersebut sampai ke Ingram secara elektrik. System menganalisa pesanan dan mengirimkan pesanan lewat internet ke pabrik Ingram atau Solectron. Sekarang Ingram lebih menjadi penyedia daripada penjual. Komputer personal dibuat di pabrik dan dikirimkan langsung ke pelanggan atau kepada penjual.Aliran dari informasi bersifat kontiniu dan pelanggan dikasih tau keseluruhan proses. Selanjutnya, sistem Ingram menyediakan manufaktur komputer personal (kata Compaq) dengan informasi tentang pesanan dan pelanggan. Selanjutnya, hubungan Web antara Solectron dan manufaktur komputer personal mengijinkan kolaborasi rancangan produk. Maka aksi perusahaan telah berubah pencapaian pemesanan, penjualan dan proses pembuatan produk telah berubah; dan aliran informasi berubah drastic. Proses bisnis telah dirancang ulang untuk e-business untuk semua rantai supply Ingram, Solectron, manufaktur komputer personal, penjual, dan pelanggan.
Evolusi BPR

FIRST AND SECOND WAVES OF BPR
Gelombang pertama (awal - pertengahan 90-an) difokuskan pada pemotongan biaya, membuat perusahaan ramping dan berarti.

Gelombang Kedua :
-          Strategi lebih fokus
-          Supply Chain
-          Internet- centered
-          Knowledge management
Apa jangkauan utama dari projek BPR?
Jangkauan projek BPR bisa bervariasi dari kecil hingga sangat besar:

- membetulkan ulank sebuah proses narrow di sebuah area single dari perusahaan ( pelunasan persediaan kantor untuk peruashaan sepeda motor)
- membetulkan ulang sebuar enterprise-wide kepingan bisnis proses ( seperti produk development baru melewati semua baris produk
- membetulkan ulang sebuah proses bisnis umum yang ber efek dari cara bagaimana bisnis diselesaikan di seluruh negri (seperti membetulkan penyisipan dan proses pembersihan budayauntuk transaksi innternasional di singapura )

Apa alasan paling umum dalam melakukan BPR?
Pada awal 1990an, pemotongan harga dan penurunan ukuran telah menjadi driver utama oleh projek BPR lalu telah lebih sering terpancing dengan symtoms dan manidestari yang diindiced ketakutan dan sakit seperti berikut:
- proses yang gagal dimana kompetisi telah menganbil alih keuntungan. 
- Sagging dari keuntungan karena pemotongan harga oleh pesaing global.
- Harga utama dimana sedang tumbuh semakin cepat dari pendapatan.
- Semakin cepat dan nimbler pesaing dengan jalur hidup produk lebih pendek.
- Kondisi staknan bisnis yang dibutuhkan penargetan sebuah segmen baru pasar.
- Tak terpuaskannya pelanggan yang meninggalkan droves.
BPR di area ini telah memilika serangan negatif dan membakar konotasi dan mendekati asosiasi dengan pengecilan ukuran dan latar belakang. Di USA, ini juga coindided dengan ikonomi resesi. Sebagai resesi berakhir dan perusahaan telah kembali poised untuk tumbuh, pemotongan biaya menjadi kurang kurang sebagai sebuah driver untuk BPR. Menambahkan nilai pelanggan dan menciptakan kesempatan baru telah menjadi lebih pentung druiver BPR.
BPR bisa menjadi sangat menarik ketika ditemani dengan pandangan kuat akan pertumbuhan, kecepatan, dan kemampuan bersaing. IT baru bisa inovasi produk2 baru dan servis terkirim melalui proses2 yang di tata ulang: sebuah pinjaman proses aplikasi membutuhkan hanya satu telepon dan penyetujuan dalam 15 menit; sebuah gblobal produk baru penyediaan proses dimana tim pinggiran video conf. Dan pertukaran CAD/ CAM pengganbaran dalam waktu nyata; sebuah printah penyetujuan proses yang didukung oleh produk instan percakapan web saingan jika barang habis. Ini adalah skenario menarik dimana menuju ke perubahan dramatis dan memotifasi BPR untuk menciptakan harga.
Dimana proses bisnis yang paling butuh untuk di tata ulang?
Proses bisnis lebih sering ditargetkan pada awal usaha BPR adalah order untuk pemenuhan proses dan proses servis kustomer. Ini adalah manufacturing dan servis industry. Kedua-dua dari proses ini adalah terstruktur tinggi, bias mendapatkan untung dari berbagai cara, teknologi informasi baru, dan memiliki akibat langsung kepada customer. Sebuah penambahan jumlah dari target usaha BPR rantai supply proses management. Sampai saat ini kami telah memulai untuk melihat proses pengetahuan inrtensif seperti sebuah produk development terfokus oleh proyek-proyek BPR. Bagaimanapun, ini adalah proses bisnis yang tepat untuk semua perusahaan? Bagaimana kita mengidentifikasi proses bisnis yang paling dibuthkan untuk diatur ulang? Diberikan sumber terbatas, waktu, dan perhatian untk dimana proses harus kita usahakan secara langsung.
Klasifikasi proses sepanjang 2 dimensi mendukung sebuah acuan untuk memilih dimana proses bisnis untuk diatur ulang. Sebagai contoh, proses identitas dimana membutuhkan banyak perhatian dan BPR, dimana prioitas asset membutuhkan peningkatan berkelanjutan. BPR memiliki latar belakang proses dengan peningkatan performa yang sangat baik untuk prose situ, tetapi sangat sedikit akibatnya kepada performa perusahaan.
Bagaimana kesuksesan proyek-proyek BPR?
- definisi atas apa sebuah proyek BPR dan apa yang tidak dibuat susah untuk diakurasikan atas kesuksesan atau kegagalan.
- Ada sebuah pembelajaran efek waktu lewat sebuah statistic. Kita sekarang mengetahui lebih banyak tentang membuat usaha BPR berhasil daripada apa yang telah kita lakukan di awal 1990an.
- Usaha saat ini dalam infrastruktur TI dan e-commerce telah mengsupport proyek BPR untuk menjadi lebih dari waktu ke waktu.
- Rata-rata kesuksesan tergantung kepada jangkauan dan jarak dari proyek BPR. Proyek BPR yang memiliki jangkauan lebih luas, cangkupan lebih besar, dan secara perlahan-lahan melewai waktu adalah lebih kurang mendekati kesuksesan seperti lebih sulit unutk diimplementasikan.
- Sama dengan perubahan terorganisisasi lainnya dan usaha implementasian TI, kesuksesan sangat tergantung pada kaftor terorganisasi.
- Ada banyak dimensi tentang sebuah kesuksesan. Proyek-proyek BPR telah secara sukses dalam operasi mereka mendapatkan keuntungan proses tetapi mungkin tidak menterjemahkan menggarisbawahi kuntungan atau keseluruhan penigkatan performa korporasi.
Persyaratan apa untuk kesuksesan BPR?
Seberapa kritis pandangan top management dan komitmen untuk kesuksesan BPR? Dalam aturan untuk kesuksesan proyek BPR, ada berbagai macam faktor-faktor yang harus yang harus dipatuhi. Salah satu faktor yang telah diidentifikasi adalah pivotal oleh berbagai macam pembelajaran telah diklasifikasi oleh pandangan dari top management dan komitmen mereka atas usaha BPR. Pembelajaran McKinsey dengan hall at all dengan menyad\rankan bahwa proyek enterprise luas BPR, ketua eksekutif mungkin dapat mengakui bahwa diantara 20-50% dari waktu mereka diberikan untuk mentranformasikan organisasi dengan jangkauan luas yang dihasilkan dari usaha BPR. Sebuah pembelajaran juga menyarankan dimana eksekutif senior yang telah memiliki departemen fungsional bertanggung jawab terhadap implementasi BPR.